Minggu, 06 September 2015

Manajemen Keuangan : Perkembangan serta Peranan

 Berikut perkembangan dari manajemen keuangan.:

 I.   Awal abad 19  sekitar tahun 1900 :

a.    Istilah manajemen keuangan mulai muncul di Amerika Serikat yang mana industrinya telah berkembang pesat mengakibatkan  persoalan baru yaitu bagaimana dan darimana memperoleh kebutuhan dan untuk membiayai operasi perusahaan sehingga muncullah manajemen keuangan.
b.    Manajemen keuangan waktu itu suatu bidang ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya yang menekankan diri dari aspek-aspek hukum yang biasanya muncul pada perusahaan, seperti aspek yang masalah merger, pendataan, ekspansi perusahaan, pembentukan perusahaan baru , tata cara go public dan penjualan surat-surat berharga.
                                            
II.   Pada tahun 1929 s.d. 1933:

a.       Perkembangan bisnis tersebut di atas belum di lakukan dengan sempurna dan tidak di imbangi dengan peningkatan daya beli masyarakat.
b.      Regulasi yang mengatur aktivitas perusahaan terlambat di terapkan sehingga terjadi kelesuan perekonomian (resisi) sehingga pemerintah mengalami kesulitan yang serius yang mengakibatkan kegagalan bisnis di berbagai sektor;

c.       Pada waktu itu peranan manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likuiditas perusahaan dan peraturan-peraturan tentang surat-surat berharga yang ditawarkan  di pasar modal menjadi prioritas pengelolaan keuangan.

            Pada masa inilah manajemen keuangan telah bergeser perannya dari masa pencairan dana untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi dan pendirian perusahaan baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Hal itu membuktikan bahwa manajemen keuangan tidak hanya mencari dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus di peroleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur modal yang optimum).


III.   Tahun 1940 s.d. 1950-an:

a.       Di pelajari oleh masyarakat luas.
b.      Manajemen keuangan tidak hanya mengatur masalah bagaimana memperoleh dana dan struktur modalnya, namun telah mempelajari bagaimana menggunakan dana secara efektif dan efisien.
c.       Manajemen keuangan di maksudkan untuk menghitung secara rinci keadaan keuangan perusahaan, sehingga dapat di analisis besarnya laba yang di peroleh dan besarnya nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham-sahamnya.
   
IV.   Tahun 1960 s.d. 1970:

a.       Ilmu manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan pada sisi hutang(liability) dan modal sendiri yang berada disisi kanan laporan neraca.
b.      Memfokuskan pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang diutamakan :


a)      Kombinasi optimal dari surat-surat berharga.
b)      Cara-cara bagaimana investor secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi, teori portofolio, dan implikasinya terhadap keuangan perusahaan.

            Pada awal tahun 1966, perekonomian dunia di landa inflasi, sehingga pasar keuangan melakukan kebijakan yang sangat ketat dan tingkat biaya memperoleh dana yang tinggi. Dalam menghadapi kondisi seperti ini ilmu manajemen keungan memiliki 4 bidang tugas pokok :

a.    Pengendalian arus kas dan arus fisik barang.
b.   Mencoba menghubungkan antara keputusan keuangan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
c.    Di kaitkannya perencanaan dan pengendalian keuangan dan faktor-faktor perubahan lingkungan eksternal.
d.   Manajemen keuangan tidak hanya berlanggung jawab terhadap pengelolaan arus kas, tetapi juga mengontrol pusat-pusat laba yang ada dari seluruh operasi perusahaan. Para eksekutif keuangan harus dapat mengevaluasi aspek dari operasi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.

V.   Tahun 1970-an sampai awal abad 21

a.    Berkembang dengan pesat
b.   Terus berkembang dengan munculnya inovasi baru dalam pembiayaan seperti Leasing dan pertumbuhan perusahaan secara eksternal melalui konglomerasi, merger, akuisisi
c.    Ilmu manajemen keuangan terus  berkembang menjadi suatu ilmu yang tidak dapat di lepaskan dari bagian suatu proses pengambilan keputusan oleh hampir semua perusahaan.[2]



B.  Perkembangan Teori Keuangan
            Perkembangan teori keuangan dikenal sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini tidak begitu pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori keuangan adalah:

 I.   Teori Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)

            Artinya bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal mencerminkan informasi relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini memiliki karakteristik sebagai berikut :

a.    Tidak ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan
b.   Tidak ada pajak
c.    Pasar bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual
d.   Pembeli maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)
e.    Baik individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal
f.    Informasi yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku pasar dan mereka memiliki harapan yang sama
g.   Tidak ada biaya yang berkaitan dengan financial distress
            Teori  Efisiensi pasar modal ini pun dapat di bagi menjadi 3 bentuk efisiensi, yaitu sebagai berikut :
a.    Efisiensi bentuk lemah (weak-form efficiency)

            Efisiensi bentuk lemah menunjukkan bahwa harga saham di masa datang tidak dapat di prediksi hanya menggunakan data harga saham yang lalu. Pergerakan harga saham bersifat random (acak), sehingga tidak dapat di prediksi hanya menggunakan data harga historis. Apabila harga saham yang akan datang dapat di prediksi hanya menggunakan data harga saham masa lalu, maka pasar modal tersebut belum efisien dalam bentuk lemah.

b.   Efisiensi bentuk setengah kuat (semi strong-form efficiency)

            Efisiensi bentuk setengah kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan atas informasi yang di publikasikan.

c.    Efisiensi bentuk kuat (strong-form efficiency)

            Efisiensi bentuk kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan informasi yang di publikasikan maupun informasi yang tidak di publikasikan.

II.   Teori Struktur Modal (Capital Structure Theory)

            Struktur modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Teori mengenai Struktur modal pertama kali di kenalkan oleh Franco Modigliani dan Merton Miller (biasa disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future earning). Mereka mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa datang tidak di pengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada pajak). Jika teori ini benar maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan perencanaan besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba ini nantinya akan mempengaruhi besarnya dividen yang akan di bagikan kepada pemegang saham. Jika kemampuan laba tinggi maka harga saham akan naik. Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan pula bahwa besarnya struktur modal tidak relevan mempengaruhi tinggi rendahnya harga saham.

            Teori struktur modal ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan untuk menghasilkan laba yang di peroleh dari penggunaan modal. Pada tahun 1963, Modigliani -Miller mempublikasikan teorinya yang kedua tentang struktur modal dengan memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham di pengaruhi oleh struktur modal, Semakin besar (banyak) hutang yang di gunakan maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti semakin tinggi harga sahamnya.

            Alasannya adalah bunga hutang yang di bayarkan dapat mengurangi pajak yang di bayar oleh perusahaan. Penghematan pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham, sehingga nilai perusahaan meningkat yang tercermin pada meningkatnya harga saham.
III.   Teori Dividen (Dividend Theory)

            Menurut Modigliani-Miller dengan asumsi pasar modal efisien dan tidak ada pajak, kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai perusahaan (harga saham). Hal ini di sebabkan setiap rupiah yang di bayarkan perusahaan sebagai dividen mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat emisi saham baru itu maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama menjadi semakin kecil.

            Ini artinya pembagian dividen tidak mempengaruhi kemakmurannya.
Dengan kata lain, bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima pembayaran dividen sekarang atau capital gain di masa datang. Dengan asumsi pasar modal yang efisien maka nilai perusahaan hanya di pengaruhi oleh keputusan penganggaran modal (Capital Budgeting Decision). Keputusan pengganggaran modal tersebut nantinya akan menentukan aliran kas dan tingkat risiko di masa datang. Risiko merupakan penentu aliran kas di masa datang karena keadaan yang akan datang penuh ketidakpastian. Hasil yang telah direncanakan kemungkinan tidak tercapai. Kemungkinan menyimpangnya hasil dari rencana yang telah di tetapkan inilah sebagai risiko yang harus diperkirakan sebelumnya.

IV.   Teori Diskon Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)

            Teori ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time value of money). Aliran kas yang akan di terima pada masa depan dapat di nilai sekarang menggunakan faktor diskon. Faktor diskon ini misalnya berupa bunga. Proses penilaian aliran kas di masa depan tersebut di namakan pendiskonan aliran kas (cashflow discounted). Pendiskonan kas ini di maksudkan untuk menilai aliran kas di masa depan yang di nilai sekarang (presen value). Proses pendiskonan aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu:


a.    Perkiraan (estimasi) aliran kas di masa yang akan datang
b.   Penilaian risiko aliran kas di masa yang akan datang
c.    Menganalisis penilaian risiko di hubungkan dengan aliran kas
d.   Penentuan nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow).

            Tingkat diskon yang akan di gunakan tersebut harus mencerminkan tingkat risiko aliran kas, tingkat keuntungan ekonomi (return) dari investasi yang di laksanakan dan periode waktu aliran kas (dalam suatu tenor atau jangka waktu dari suatu kegiatan investasi yang telah di tentukan).

V.   Teori Agensi (Agent Theory)

            Tujuan perusahaan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang dapat di terjemahkan sebagai memaksimumkan harga saham. Tidak jarang manajer perusahaan memiliki tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut. Karena manajer di angkat oleh pemegang saham maka idealnya mereka bertindak yang terbaik untuk kepentingan pemegang saham. Namun dalam praktek sering terjadi konflik antara kedua pihak tersebut yang di namakan agency problem. Agency problem ini dapat muncul antara manajer dan pemegang saham atau antara kreditur dan pemegang saham.
Dalam perusahaan besar agency problem sangat potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh para manajer relatif kecil.

            Tidak jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham, melainkan memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain. Motif utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan (akuisisi) oleh perusahaan lain. Konflik lain yang potensial terjadi dalam perusahaan besar adalah antara pemegang saham dan kreditur. Kreditur memiliki hak atas sebagian laba dan sebagian aset perusahaan terutama dalam kasus kebangkrutan. Sementara itu pemegang saham memegang pengendalian perusahaan yang sangat menentukan profitabilitas dan risiko perusahaan.

VI.   Teori Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)

           Seorang manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui tentang informasi berkaitan yang dengan kondisi dan prospek perusahaan di banding dengan investor atau analis. Kondisi seperti ini disebut asymetric information. Artinya antara manajer dan pemilik mempunyai informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dalam kasus ini, mungkin saja manajer perusahaan percaya bahwa saham perusahaan dalam keadaan undervalued atau overvalued. Hal itu tergantung apakah informasi tersebut menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.
Dampak yang mungkin muncul dengan adanya asymetric information adalah timbulnya kegagalan pasar. Misalnya saja kita akan membeli komputer bekas. Pada pasar komputer bekas ini penjual biasanya memiliki informasi yang lebih baik daripada pembeli atau terdapat asymetric information atas calon penjual dan pembeli. Akibatnya, pembeli yang memperoleh informasi kurang lengkap di banding penjual kemungkinan akan mendapatkan harga yang tidak seharusnya di bayar atau kualitas barang yang tidak sesuai dengan harganya.

VII.   Teori Portfolio (Portfolio Theory)

          Tokoh yang terkenal dengan teori portfolionya adalah Harry Markowitz. Dia pernah memperoleh hadiah Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering di sebut sebagai father of modern portfolio theory. Teori portfolio menyatakan bahwa risiko dapat di kurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portfolio. Investor dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya pada berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagai saham di suatu pasar saham (bursa).
           
            Hal ini karena risiko aset secara individu akan lebih besar dari pada risiko portfolio.
Namun teori ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return) dengan risiko investasi. Oleh karena itu, teori ini kemudian di sempurnakan oleh William Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan antara risiko dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Model CAPM ini dapat di gunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu saham merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate), tingkat keuntungan yang disyaratkan atas portfolio pasar (market return) dan koefisien beta.

VIII.   Teori Opsi (Option Theory)

            Teori opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan harga tertentu selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di Amerika telah berkembang sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi telah di perkenalkan pada tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut kemudian di kenal dengan Black-Scholes Option Pricing Model. Namun demikian, walaupun sudah agak lama teori ini berkembang tetapi sampai saat ini belum di anggap sebagai teori dalam manajamen keuangan. Hanya saja ada beberapa keputusan di bidang keuangan yang dapat di analisis dan di pahami lebih baik dengan menggunakan kerangka teori opsi ini. Sebagai contoh, dalam perkara pembatalan sewa guna usaha (leasing) sebagai salah satu alternatif pembiayaan perusahaan. Pembatalan transaksi sewa guna usaha dapat di analisis dengan kerangka teori opsi. Begitu pula modal yang akan di gunakan oleh perusahaan yang dapat berupa modal sendiri perusahaan (ekuitas perusahaan) atau memakai hutang (leverage) dapat di perjual-belikan menggunakan teori opsi ini.

C.  Prinsip-Prinsip Keuangan
Prinsip-prinsip keuangan terdiri atas himpunan pendapat-pendapat yang fundamental yang membentuk dasar untuk teori keuangan dan pembuatan keputusan keuangan, yaitu :


a.    Prinsip 'Self Interest Behavior'
            Prinsip ini mengatakan 'People act in their own financial self interest'. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yg memberikan keuntungan ( Secara keuangan ) yang terbaik bagi dirinya.

b.   Prinsip 'Risk aversion'
            Prinsip ini mengatakan  'When all else is equal, people prefer higher return and lower risk'. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan ( Return ) dan risiko ( Risk ) terbesar.

c.  Prinsip 'Diversification'
            Prinsip ini mengatakan 'Diversification is beneficial'. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko.

d.  Prinsip 'Two Sided Transactions'
Prinsip ini mengatakan 'Each financial transaction has at least two sides'Prinsip ini mengingatkan kita bahwa dalam mempelajari Dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita.

e.  Prinsip 'Incremental Benefit'
     Prinsip ini mengatakan 'Financial decisions are based on incremental benefit'. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus di dasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tersebut.


f.  Prinsip 'Signating'
            Prinsip ini mengatakan 'Action convey information'. Prinsip ini mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi.

e.   Prinsip 'Capital Market Efficiency'
            Prinsip ini mengatakan 'Capital market are efficient' Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal di mana harga aktiva finansial yg di perjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Agar pasar modal dapat efisien secara informasi, pasar modal tersebut harus efisien secara operasi ( Operational efficiency ), misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.

f.    Prinsip ' Risk-Return Trade-off'
Prinsip ini mengatakan 'There is a trade-off between risk and return'. Orang menyukai keuntungan tinggi dengan resiko rendah ( risk aversion ). Kondisi 'high return, low risk' ini tidak akan tercapai karena semua orang menginginkannya ( self-interest behavior ). Prinsip ini mengatakan 'jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah untuk menanggung risiko yg besar pula atau 'high return, high risk'.

g.   Prinsip 'Option'
            Prinsip ini mentakan 'Option is valuable'. Option atau opsi adalah suatu hak tanpa kewajiban untuk melalukan sesuatu. Prinsip option ini menjadi dasar pengembangan sekuritas turunan ( Derivative security ) option yang berguna untuk melakukan hedging ( tindakan pengurangan risiko ). Di samping itu prinsip option banyak membantu dalam menganalisis dan memahami pengambilan keputusan keuangan.

h.   Prinsip 'Time Value of Money'
            Prinsip ini mengatakan 'Time has a time value'. Prinsip ini mengajarkan bahwa uang Rp. 1.000,  yg kita terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang Rp 1.000,- yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak menyadari implikasi dari pertumbuhan majemuk ( Compound growth ) atau bunga berbunga pada keputusan keuangan.




D. Peran Keuangan
       
            Keuangan adalah ilmu dana manajemen. Secara umum bidang keuangan mencakup bisnis keuangan, keuangan pribadi, dan keuangan publik. Keuangan meliputi penghematan uang dan sering termasuk meminjamkan uang. Bidang keuangan berkaitan dengan konsep waktu, uang dan risiko dan bagaimana mereka saling terkait. Ini juga berkaitan dengan bagaimana uang di belanjakan dan di anggarkan. Keuangan bekerja paling dasarnya melalui individu dan organisasi bisnis deposito uang di bank.Kemudian bank meminjamkan uang kepada individu atau perusahaan lain untuk konsumsi atau investasi, dan biaya bunga atas pinjaman.

Pinjaman telah menjadi semakin di kemas untuk di jual kembali, yang berarti bahwa seorang investor membeli pinjaman (utang) dari bank atau langsung dari perusahaan. Utang obligasi di jual langsung kepada investor dari perusahaan, sementara itu investor kemudian dapat terus mengumpulkan utang dan bunga utang atau menjual di pasar sekunder. Bank fasilitator utama pendanaan melalui penyediaankredit, meski private equity, reksa dana, hedge fund, dan organisasi lainnya telah menjadi penting karena mereka berinvestasi dalam berbagai bentuk utang. Keuanganaset, yang di kenal sebagai investasi, yang secara finansial di kelola dengan penuh perhatian untuk manajemen risiko finansial untuk mengendalikan risiko finansial.Instrumen keuangan memungkinkan banyak bentuk securitized aset yang akan di perdagangkan di bursa efek seperti bursa saham, termasuk utang seperti obligasi sertaekuitas di perusahaan di perdagangkan publik. Berikut beberapa peran - peran keuangan oleh manajer dan manajemen keuangan :

 I.      Peran Keuangan yang Menjadi Tanggung Jawab Langsung Manager Keuangan Meliputi

1.      Treasurer (bendaharawan)
            Bertanggung jawab atas perolehan dana dan pengamanan, menjaga hubungan perusahaan komersial, dan investasi membuat laporan mengenai arus kas harian dan posisi modal kerja.


2.      Controller (administrasi pembukuan/akuntansi)
            Mencatat dan membuat laporan tentang informasi keuangan perusahaan, penyusutan laporan keuangan, urusan penggajian, pajak, dan lain – lain. Maka dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Keuanganadalah  Manajemen yang mengkaitkan perolehan, pembelanjaan atau pembiayaan dan manajemen aktiva dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.

II.      Peran Manajemen Keuangan

            Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund), bagaimana mengelola dana (management funds) dan bagaimanamenggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berhubungan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari  pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri. Manajemen keuangan dapat di definisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus di lakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :

1.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.      Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya
3.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin
4.      Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat di perdagangkan.
            Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat di lihat dari empat segi yaitu :

1.      Jika manajemen keuangan menuju pada memaksimalisasi harga saham, maka di perlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2.      Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan
3.      Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk di pertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4.      Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat di perlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur tentang perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis.

           Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali.

            Jadi dapat di simpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan di nyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasi harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.


III.      Peran Manajer Keuangan pada Fungsi - Fungsi dari Manajer Keuangan 

1.   Bagaimana Memperoleh Dana (raising of fund)

            Untuk melaksanakan kegiatan perusahaan finansial manajer harus dapat menentukan jumlah dana yang tersedia dan dapat menentukan dari mana sumber dana itu di peroleh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan maka sumber dana dapat di peroleh dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan sendiri (sumber dana internal) dan dari luar perusahaan (sumber dana external). Dana yang berasal dari dalam perusahaan adalah dana atau funds yang berbentuk atau di hasilkan sendiri di dalam perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan terdiri dari berbagai jenis antara lain keuntungan yang di tahan, penyusutan, saham pemilik dan lain-lain. Sedangkan dan yang berasal dari luar perusahaan terdiri atas dua golongan yaitu sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang.  Sumber dana jangka pendek dapat di peroleh dari antara lain kredit dagang, kredit bank, dan lain - lain. Sedangkan sumber dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber :

1)   Pinjaman Obligasi
            Pinjaman dalam jangka waktu yang panjang, yaitu di mana debitur mengeluarkan surat pengakuan hutang, yang mempunyai nilai nominal tertentu.

2)   Pinjaman Hipotik
            Pinjaman jangka panjang di mana kreditur di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak dan apabila si debitur tidak memenuhi kewajibannya maka barang tersebut dapat di jual dan dari hasil penjualannya dapat menutupi tagihannya.

2.   Bagaimana mengelola dana (management funds)
            Pada tahap ini, pihak manajemen keuangan bertugas untuk mengelola dana perusahaan dan kemudian menginvestasikan dana tersebut ke dalam wadah – wadah yang telah tersedia yang bersifat produktif atau menguntungkan dengan pertimbangan profitabilitas dan kontinuetas untuk menghindari atau meminimalisasi resiko – resiko keuangan.

3.   Bagaimana Menggunakan Dana (use of fund)
            Dana merupakan satu alat yang sangat di butuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Perusahaan yang kekuarangan dana tentu akan sulit untuk berkembang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan oleh perusahaan, sebaiknya manajer keuangan harus dapat merencanakan penggunaan dana dengan sebaik-baiknya. Dana dapat di investasikan dalam aktiva tetap dan dapat juga dalam aktiva lancar. Perusahaan yang melakukan investasi dalam aktiva tetap, mengharapkan kembali dana yang telah di tanamkan dalam aktiva tersebut dalam jangka waktu lebih satu tahun, sedangkan dana dalam aktiva lancar, di harapkan kembali dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun. Di dalam penggunaan dana dalam satu perusahaan, manajer keuangan harus memperhatikan penggunaan dana tersebut dan dari mana sumber dana di peroleh. Apabila suatu perusahaan hendak menggunakan dana dalam aktiva tetap, maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka panjang. Sedangkan sebaliknya apabila dana di investasikan dalam aktiva lancar maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka pendek.

IV.      Adapun tugas Manager Keuangan adalah sebagai berikut :

1.   Perencanaan dan Prakiraan (forecasting), manager keuangan bekerja sama dengan manager lainnya yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis yang umum untuk membuat perencanaan keuangan, baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Dari hasil perencanaan ini dapat di susun perkiraan kebutuhan dana perusahaan.
2.   Manajer keuangan harus memahami mengenai pasar keuangan untuk mencari berbagai alternatif sumber dan jenis pembiayaan yang dapat di gunakan oleh perusahaan.
3.    Mencari sumber-sumber dana yang memungkinkan, baik kuantitas maupun kualitas dana yang di perlukan, sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini manager keuangan harus mempertimbangkan struktur modal dan biaya modal yang akan berdampak pada perusahaan.
4.   Manager keuangan harus memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan serta segala hal yang berkaitan dengan perusahaan.

5.   Manager keuangan harus bekerja sama dengan para manager lain perusahaan melakukan pengendalian atas penggunaan dana perusahaan agar dapat beroperasi seefisien mungkin

V.      Tanggung Jawab Manager Keuangan
            Aktivitas perusahaan di tinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :

1.   Perolehan dana dengan biaya murah
2.   Penggunaan dana efektif dan efisien
3.   Analisis laporan keuangan
4.   Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan khusus.

  E.  Karir Manajemen Keuangan

            Karir dari seorang manajer keuangan tidak kalah popular dengan posisi seorang akuntan. Selain seorang manajer keuangan merupakan sosok pemimpin, juga seorang manajer keuangan pun sangat penting dalam roda organisasi. Ini karena kegiatan utama manajer keuangan yaitu forecasting and planning, investment and financing decision, coordination and control, dan Interaction with Capital Markets. Berdasarkan kegiatan – kegiatan tersebut, maka karir seorang manajer keuangan di antara nya :
                                       
1.   Manajemen Lemabaga Keuangan mencakup bank, asuransi, lembaga penyimpanan dan
     pinjaman, dan lembaga kredit. Untuk itu perlu memahami pengetahuan mengenai pasar uang dan
      modal dengan segala aspeknya.
2.   Investasi mencakup pekerjaan marketing sekuritas, analis sekuritas individu, dan analis   
     portofolio.
3.   Keuangan Manajerial mencakup pengelolaan keuangan di berbagai jenis perusahaan baik
     perdagangan, jasa maupun manufaktur, baik kecil, menengah maupun besar, baik swasta maupun
      pemerintah.
4.   Selain itu peluang karir Manajemen Keuangan antara lain yaitu Manajer Keuangan, Management
     Trainee Sales, Kepala Produksi & Bahan Baku, Assistant Marketing Manager, Staff Administrasi,
      dan lain-lain.


Sumber ; ikazemizunashi.blogspot.co.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar