Senin, 12 Oktober 2015

Asyiknya Paralayang, terbangkan dirimu ^^


Paralayang merupakan salah satu cabang olahraga terbang bebas dengan bantuan semacam parasut. wisata paralayang ini merupakan wisata yang menyediakan fasilitas olahraga paralayang untuk para wisatawan yang penasaran dan ingin mencoba bermain paralayang. Wisata Paralayang ini sendiri memiliki dua lokasi yakni lokasi pemberangkatan yang terletak di daerah Gunung Banyak, dan lokasi pendaratan yang terletak di daerah Songgoriti.


Wisata Paralayang Batu Malang ini dapat dinikmati semua orang mulai umur 14 hingga 60 tahun. Jika pada anak usia kurang dari 18 tahun terdapat pengecualian yakni harus dengan persetujuan dari orang tua. Selain dapat bermain paralayang, anda juga dapat menikmati pemandangan alam yang sangat luar biasa dari atas Gunung Banyak. Anda bisa melihat sekeliling kota Batu yang memang penuh dengan berbagai macam keindahan.


Objek wisata Batu Paralayang ini selain banyak dikunjungi oleh wisatawan ternyata banyak gunakan oleh para atlet paralayang untuk latihan bahkan melakukan kompetisi. Kompetisi paralayang yang biasa diadakan di tempat wisata ini bisa berupa kompetisi tingkat regional, nasional, bahkan hingga internasional. Jadi jika anda beruntung anda juga bisa menikmati keseruan atraksi dari atlet-atlet paralayang di sana. Di sana anda bebas mengambil foto dan mengabadikan momen dengan kamera anda. Jadi buat anda narsismania bisa dengan puas berfoto-foto.


Jika anda berani mencoba paralayang, anda akan mendapatkan kesenangan dan keseruan yang sangat luar biasa. Anda bisa merasakan bagaimana rasanya terbang di udara layaknya supermen. Selain itu anda sekaligus bisa memanjakan mata dengan keindahan alam di kota Batu yang anda lihat dari atas. Sungguh pengalaman yang seru dan luar biasa. Dari udara anda bisa melihat berbagai obyek wisata yanga da di Kota Batu, misalnya wisata jatim park , alun-alun kota batu, serta obyek wisata lainnya.


Harga Tiket Wisata Paralayang Batu Malang
Di paralayang ini tersedia berbagai jenis tiket mulai dari paket basic hingga paket premium. Mulai dari Rp.350.000,- hingga Rp.600.000,-. Nah, tunggu apa lagi. Ajak teman-teman dan seluruh keluarga anda untuk menikmati keseruan dan keindahan dari objek wisata Paralayang Batu Malang Jawa Timur.


 

Sumber : wisatamalangbatu.com


Pesona Kawah Ijen


Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.


Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.


Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.


Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.

Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanjak.




Sumber : www.eastjava.com

Jumat, 09 Oktober 2015

Keindahan Ranu Kumbolo

Ranu Kumbolo adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Yang terletak di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru, dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Ranu Kumbolo ada di jalur pendakian menuju puncak Semeru (Mahameru). Tempat ini biasa dijadikan sebagai bumi perkemahan dan tempat beristirahat sebelum mendaki ke puncak.



Terletak di ketinggian 2.400 meter dpl, Ranu Kumbolo merupakan sumber air bersih bagi para pendaki Gunung Semeru yang tengah berkemah atau yang akan mendaki ke Mahameru, puncak Gunung Semeru. Dengan debit air yang melimpah dan tak pernah surut, Ranu Kumbolo menjadi titik berkumpulnya para pendaki untuk mendirikan tenda.
 
Keindahan Ranu Kumbolo memang tak perlu diragukan lagi. Di sana, para pendaki biasanya berburu sunrise yang memang begitu mengagumkan. Matahari pagi muncul di sela-sela dua bukit hijau berpadu dengan beningnya air danau menjadi sebuah panorama yang tak terucap. 


Tidak hanya di pagi hari, pada siang menjelang sore, kabut putih mulai turun menyelimuti Ranu Kumbolo yang tak kalah indahnya. Di malam hari, bila kamu membawa kamera DSLR, kamu bisa mengabadikan gugusan bintang-bintang galaksi Bima Sakti yang bertebaran di langit, yang tak akan kamu dapatkan di kota-kota besar. 

Biasanya di sekeliling Ranu Kumbolo berdiri puluhan tenda warna-warni yang bermalam di sana sebelum melanjutkan perjalanan naik ke puncak ataupun turun ke Ranu Pani. Air di Ranu Kumbolo ini aman dikonsumsi meskipun tidak dimasak. Agar air di Ranu Kumbolo ini tetap layak konsumsi, di sana dipasang papan larangan untuk mandi atau berenang di danau, serta buang air kecil dan besar. Dibutuhkan kesadaran lebih agar Ranu Kumbolo tetap lestari dan bisa dinikmati anak cucu kita.

Karena terletak di ketinggian 2.400 mdpl, temperatur udara di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus 5 derajat Celcius pada malam hari, itu terlihat pada rumput-rumput dan tenda yang diselimuti embun yang berubah menjadi es. Jadi bila kamu ke Ranu Kumbolo, pastikan membawa jaket tebal yang cukup, kaos kaki, sarung tangan dan sleeping bag bila tak mau menggigil.


Di sekitar Ranu Kumbolo terdapat beberapa plakat para pendaki yang meninggal dunia disana. Memang Gunung Semeru bukan sembarang gunung. Dibutuhkan fisik yang prima untuk mendakinya, meskipun hanya sampai Ranu Kumbolo. Setidaknya lari pagi tiap hari selama satu minggu dulu sebelum mendaki Gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.


Untuk mencapai Ranu Kumbolo, pendaki harus berjalan menyusuri jalan setapak selama kurang lebih 5-7 jam dari pos pendaftaran Ranu Pani. Selama di perjalanan, pendaki bisa beristirahat di pos-pos yang telah dibangun, dari pos 1 sampai pos 4.

sumber : www.jejaksibolang.com