Berikut perkembangan dari
manajemen keuangan.:
I. Awal
abad 19 sekitar tahun 1900 :
a. Istilah
manajemen keuangan mulai muncul di Amerika Serikat yang mana industrinya telah
berkembang pesat mengakibatkan persoalan baru yaitu bagaimana dan
darimana memperoleh kebutuhan dan untuk membiayai operasi perusahaan sehingga
muncullah manajemen keuangan.
b. Manajemen
keuangan waktu itu suatu bidang ilmu yang terpisah dari ilmu-ilmu lainnya yang
menekankan diri dari aspek-aspek hukum yang biasanya muncul pada perusahaan,
seperti aspek yang masalah merger, pendataan, ekspansi perusahaan, pembentukan
perusahaan baru , tata cara go public dan penjualan surat-surat berharga.
II. Pada tahun
1929 s.d. 1933:
a. Perkembangan
bisnis tersebut di atas belum di lakukan dengan sempurna dan tidak di imbangi
dengan peningkatan daya beli masyarakat.
b. Regulasi
yang mengatur aktivitas perusahaan terlambat di terapkan sehingga terjadi
kelesuan perekonomian (resisi) sehingga pemerintah mengalami
kesulitan yang serius yang mengakibatkan kegagalan bisnis di berbagai sektor;
c. Pada
waktu itu peranan manajemen keuangan memfokuskan analisisnya pada
masalah-masalah kebangkrutan dan reorganisasi. Likuiditas perusahaan dan
peraturan-peraturan tentang surat-surat berharga yang ditawarkan di pasar
modal menjadi prioritas pengelolaan keuangan.
Pada
masa inilah manajemen keuangan telah bergeser perannya dari masa pencairan dana
untuk pembiayaan dalam melakukan merger, konsolidasi dan pendirian perusahaan
baru ke masalah struktur modal yang menganalisis perimbangan antara hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Hal itu membuktikan bahwa manajemen
keuangan tidak hanya mencari dana, tetapi juga menentukan komposisi dana harus
di peroleh agar mendapatkan modal dengan biaya yang minimal (tercapai struktur
modal yang optimum).
III. Tahun 1940
s.d. 1950-an:
a. Di
pelajari oleh masyarakat luas.
b. Manajemen
keuangan tidak hanya mengatur masalah bagaimana memperoleh dana dan struktur
modalnya, namun telah mempelajari bagaimana menggunakan dana secara efektif dan
efisien.
c. Manajemen
keuangan di maksudkan untuk menghitung secara rinci keadaan keuangan
perusahaan, sehingga dapat di analisis besarnya laba yang di peroleh dan
besarnya nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham-sahamnya.
IV. Tahun 1960
s.d. 1970:
a. Ilmu
manajemen keuangan mengalami suatu pembaharuan pada sisi hutang(liability) dan
modal sendiri yang berada disisi kanan laporan neraca.
b. Memfokuskan
pada penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Ada 2 pusat perhatian yang diutamakan :
a) Kombinasi
optimal dari surat-surat berharga.
b) Cara-cara
bagaimana investor secara individu mengambil keputusan-keputusan investasi,
teori portofolio, dan implikasinya terhadap keuangan perusahaan.
Pada
awal tahun 1966, perekonomian dunia di landa inflasi, sehingga pasar keuangan
melakukan kebijakan yang sangat ketat dan tingkat biaya memperoleh dana yang
tinggi. Dalam menghadapi kondisi seperti ini ilmu manajemen keungan memiliki 4
bidang tugas pokok :
a. Pengendalian
arus kas dan arus fisik barang.
b. Mencoba
menghubungkan antara keputusan keuangan dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya.
c. Di
kaitkannya perencanaan dan pengendalian keuangan dan faktor-faktor perubahan
lingkungan eksternal.
d. Manajemen
keuangan tidak hanya berlanggung jawab terhadap pengelolaan arus kas, tetapi
juga mengontrol pusat-pusat laba yang ada dari seluruh operasi perusahaan. Para
eksekutif keuangan harus dapat mengevaluasi aspek dari operasi perusahaan untuk
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
V. Tahun 1970-an
sampai awal abad 21
a. Berkembang
dengan pesat
b. Terus
berkembang dengan munculnya inovasi baru dalam pembiayaan seperti Leasing dan
pertumbuhan perusahaan secara eksternal melalui konglomerasi, merger, akuisisi
c. Ilmu
manajemen keuangan terus berkembang menjadi suatu ilmu yang tidak dapat
di lepaskan dari bagian suatu proses pengambilan keputusan oleh hampir semua
perusahaan.
[2]
B. Perkembangan Teori
Keuangan
Perkembangan
teori keuangan dikenal sejak tahun 1900 sampai abad dua puluh satu ini tidak
begitu pesat. Perkembangan tersebut umumnya merupakan penyempurnaan dan
pendalaman serta perluasan analisis dari teori yang ada. Perkembangan teori
keuangan adalah:
I. Teori
Pasar Modal Efisien (Efficient Capital Market Theory)
Artinya
bahwa harga-harga sekuritas yang ada di pasar modal mencerminkan informasi
relevan yang mempengaruhi harga sekuritas tersebut. Efisiensi pasar modal ini
memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Tidak
ada biaya transaksi baik transaksi pembelian maupun penjualan
b. Tidak ada
pajak
c. Pasar
bersifat persaingan sempurna, artinya banyak pembeli dan penjual
d. Pembeli
maupun penjual bertindak sebagai price maker (penentu harga)
e. Baik
individu maupun perusahaan memiliki akses yang sama ke pasar modal
f. Informasi
yang berhubungan dengan pasar modal tersedia untuk semua pelaku pasar dan
mereka memiliki harapan yang sama
g. Tidak ada
biaya yang berkaitan dengan financial distress
Teori Efisiensi
pasar modal ini pun dapat di bagi menjadi 3 bentuk efisiensi, yaitu sebagai
berikut :
a. Efisiensi
bentuk lemah (weak-form efficiency)
Efisiensi
bentuk lemah menunjukkan bahwa harga saham di masa datang tidak dapat di
prediksi hanya menggunakan data harga saham yang lalu. Pergerakan harga saham
bersifat random (acak), sehingga tidak dapat di prediksi hanya menggunakan data
harga historis. Apabila harga saham yang akan datang dapat di prediksi hanya
menggunakan data harga saham masa lalu, maka pasar modal tersebut belum efisien
dalam bentuk lemah.
b. Efisiensi
bentuk setengah kuat (semi strong-form efficiency)
Efisiensi
bentuk setengah kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan
atas informasi yang di publikasikan.
c. Efisiensi
bentuk kuat (strong-form efficiency)
Efisiensi
bentuk kuat menunjukkan bahwa harga saham yang terjadi merefleksikan informasi
yang di publikasikan maupun informasi yang tidak di publikasikan.
II. Teori
Struktur Modal (Capital Structure Theory)
Struktur
modal merupakan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
Teori mengenai Struktur modal pertama kali di kenalkan oleh Franco Modigliani
dan Merton Miller (biasa disingkat: MM) tahun 1958. Modigliani dan Miller
mempublikasikan teori struktur modal ini dalam hubungannya dengan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba di masa yang akan datang (future earning).
Mereka mengemukakan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa
datang tidak di pengaruhi oleh besarnya struktur modal (dengan asumsi tidak ada
pajak). Jika teori ini benar maka manajer keuangan tidak perlu memikirkan
perencanaan besarnya struktur modal karena tidak berpengaruh terhadap kemampuan
perusahaan memperoleh laba. Kemampuan memperoleh laba ini nantinya akan mempengaruhi
besarnya dividen yang akan di bagikan kepada pemegang saham. Jika kemampuan
laba tinggi maka harga saham akan naik. Dari penjelasan di atas dapat di
simpulkan pula bahwa besarnya struktur modal tidak relevan mempengaruhi tinggi
rendahnya harga saham.
Teori
struktur modal ini terus berkembang berkenaan dengan usaha perusahaan untuk
menghasilkan laba yang di peroleh dari penggunaan modal. Pada tahun 1963,
Modigliani -Miller mempublikasikan teorinya yang kedua tentang struktur modal
dengan memperhatikan pajak. Adanya pajak maka nilai perusahaan yang tercermin
pada harga saham di pengaruhi oleh struktur modal, Semakin besar (banyak)
hutang yang di gunakan maka semakin tinggi nilai perusahaan yang berarti
semakin tinggi harga sahamnya.
Alasannya
adalah bunga hutang yang di bayarkan dapat mengurangi pajak yang di bayar oleh
perusahaan. Penghematan pajak ini merupakan keuntungan pemegang saham, sehingga
nilai perusahaan meningkat yang tercermin pada meningkatnya harga saham.
III. Teori
Dividen (Dividend Theory)
Menurut
Modigliani-Miller dengan asumsi pasar modal efisien dan tidak ada pajak,
kebijakan dividen tidak relevan dengan konsep nilai perusahaan (harga saham).
Hal ini di sebabkan setiap rupiah yang di bayarkan perusahaan sebagai dividen
mengharuskan perusahaan mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat emisi saham
baru itu maka nilai sekarang dari penerimaan pemegang saham lama menjadi
semakin kecil.
Ini
artinya pembagian dividen tidak mempengaruhi kemakmurannya.
Dengan kata lain, bagi pemegang saham akan sama saja apakah menerima pembayaran
dividen sekarang atau capital gain di masa datang. Dengan asumsi pasar modal
yang efisien maka nilai perusahaan hanya di pengaruhi oleh keputusan
penganggaran modal (Capital Budgeting Decision). Keputusan pengganggaran modal
tersebut nantinya akan menentukan aliran kas dan tingkat risiko di masa datang.
Risiko merupakan penentu aliran kas di masa datang karena keadaan yang akan
datang penuh ketidakpastian. Hasil yang telah direncanakan kemungkinan tidak
tercapai. Kemungkinan menyimpangnya hasil dari rencana yang telah di tetapkan
inilah sebagai risiko yang harus diperkirakan sebelumnya.
IV. Teori Diskon
Aliran Kas (Cashflow Discounted Theory)
Teori
ini mendasarkan diri pada konsep nilai waktu dari uang (time value of money).
Aliran kas yang akan di terima pada masa depan dapat di nilai sekarang
menggunakan faktor diskon. Faktor diskon ini misalnya berupa bunga. Proses
penilaian aliran kas di masa depan tersebut di namakan pendiskonan aliran kas
(cashflow discounted). Pendiskonan kas ini di maksudkan untuk menilai aliran
kas di masa depan yang di nilai sekarang (presen value). Proses pendiskonan
aliran kas ini dibagi menjadi 4 tahap yaitu:
a. Perkiraan
(estimasi) aliran kas di masa yang akan datang
b. Penilaian
risiko aliran kas di masa yang akan datang
c. Menganalisis
penilaian risiko di hubungkan dengan aliran kas
d. Penentuan
nilai sekarang dari aliran kas (present value of cashflow).
Tingkat
diskon yang akan di gunakan tersebut harus mencerminkan tingkat risiko aliran
kas, tingkat keuntungan ekonomi (return) dari investasi yang di laksanakan dan
periode waktu aliran kas (dalam suatu tenor atau jangka waktu dari suatu kegiatan
investasi yang telah di tentukan).
V. Teori Agensi
(Agent Theory)
Tujuan
perusahaan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham yang dapat di terjemahkan
sebagai memaksimumkan harga saham. Tidak jarang manajer perusahaan memiliki
tujuan lain yang bertentangan dengan tujuan utama tersebut. Karena manajer di
angkat oleh pemegang saham maka idealnya mereka bertindak yang terbaik untuk
kepentingan pemegang saham. Namun dalam praktek sering terjadi konflik antara
kedua pihak tersebut yang di namakan agency problem. Agency problem ini dapat
muncul antara manajer dan pemegang saham atau antara kreditur dan pemegang
saham.
Dalam perusahaan besar agency
problem sangat potensial terjadi karena proporsi kepemilikan perusahaan oleh
para manajer relatif kecil.
Tidak
jarang tindakan manajer bukannya memakmurkan pemegang saham, melainkan
memperbesar skala perusahaan dengan cara ekspansi atau membeli perusahaan lain.
Motif utamanya adalah untuk menghindari pengambilalihan (akuisisi) oleh
perusahaan lain. Konflik lain yang potensial terjadi dalam perusahaan besar
adalah antara pemegang saham dan kreditur. Kreditur memiliki hak atas sebagian
laba dan sebagian aset perusahaan terutama dalam kasus kebangkrutan. Sementara
itu pemegang saham memegang pengendalian perusahaan yang sangat menentukan
profitabilitas dan risiko perusahaan.
VI. Teori
Informasi Asimetrik (Asymetric Information Theory)
Seorang
manajer perusahaan pastilah lebih mengetahui tentang informasi berkaitan yang
dengan kondisi dan prospek perusahaan di banding dengan investor atau analis.
Kondisi seperti ini disebut asymetric information. Artinya antara manajer dan pemilik
mempunyai informasi yang berbeda tentang perusahaan. Dalam kasus ini, mungkin
saja manajer perusahaan percaya bahwa saham perusahaan dalam keadaan
undervalued atau overvalued. Hal itu tergantung apakah informasi tersebut
menguntungkan atau tidak bagi perusahaan.
Dampak yang mungkin muncul dengan adanya asymetric information adalah timbulnya
kegagalan pasar. Misalnya saja kita akan membeli komputer bekas. Pada pasar
komputer bekas ini penjual biasanya memiliki informasi yang lebih baik daripada
pembeli atau terdapat asymetric information atas calon penjual dan pembeli.
Akibatnya, pembeli yang memperoleh informasi kurang lengkap di banding penjual
kemungkinan akan mendapatkan harga yang tidak seharusnya di bayar atau kualitas
barang yang tidak sesuai dengan harganya.
VII. Teori
Portfolio (Portfolio Theory)
Tokoh yang terkenal
dengan teori portfolionya adalah Harry Markowitz. Dia pernah memperoleh hadiah
Nobel di bidang ekonomi tahun 1990. Markowitz sering di sebut sebagai father of
modern portfolio theory. Teori portfolio menyatakan bahwa risiko dapat di
kurangi dengan cara mengkombinasikan aset ke dalam suatu portfolio. Investor
dapat mengurangi risiko atas investasinya dengan cara menanamkan dananya pada
berbagai saham di berbagai pasar saham atau berbagai saham di suatu pasar saham
(bursa).
Hal
ini karena risiko aset secara individu akan lebih besar dari pada risiko portfolio.
Namun teori ini belum menyebutkan secara jelas hubungan antara hasil (return)
dengan risiko investasi. Oleh karena itu, teori ini kemudian di sempurnakan
oleh William Sharpe dengan mengembangkan teori keseimbangan yang menghubungkan
antara risiko dan hasil (return) yaitu dengan Capital Asset Pricing Model
(CAPM). Model CAPM ini dapat di gunakan untuk menjelaskan bahwa return suatu
saham merupakan fungsi dari tingkat keuntungan bebas risiko (risk free rate),
tingkat keuntungan yang disyaratkan atas portfolio pasar (market return) dan
koefisien beta.
VIII. Teori Opsi
(Option Theory)
Teori
opsi merupakan suatu hak untuk menjual atau membeli suatu aset dengan harga
tertentu selama jangka waktu tertentu. Perdagangan opsi di Amerika telah
berkembang sejak tahun 1800-an. Suatu model penilaian opsi telah di perkenalkan
pada tahun 1973 oleh Fisher Black dan Myron Scholes. Model tersebut kemudian di
kenal dengan Black-Scholes Option Pricing Model. Namun demikian, walaupun sudah
agak lama teori ini berkembang tetapi sampai saat ini belum di anggap sebagai
teori dalam manajamen keuangan. Hanya saja ada beberapa keputusan di bidang
keuangan yang dapat di analisis dan di pahami lebih baik dengan menggunakan
kerangka teori opsi ini. Sebagai contoh, dalam perkara pembatalan sewa guna
usaha (leasing) sebagai salah satu alternatif pembiayaan perusahaan. Pembatalan
transaksi sewa guna usaha dapat di analisis dengan kerangka teori opsi. Begitu
pula modal yang akan di gunakan oleh perusahaan yang dapat berupa modal sendiri
perusahaan (ekuitas perusahaan) atau memakai hutang (leverage) dapat di
perjual-belikan menggunakan teori opsi ini.
C. Prinsip-Prinsip
Keuangan
Prinsip-prinsip keuangan terdiri
atas himpunan pendapat-pendapat yang fundamental yang membentuk dasar untuk
teori keuangan dan pembuatan keputusan keuangan, yaitu :
a. Prinsip 'Self
Interest Behavior'
Prinsip
ini mengatakan 'People act in their own financial self interest'. Inti
prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yg memberikan keuntungan (
Secara keuangan ) yang terbaik bagi dirinya.
b. Prinsip 'Risk
aversion'
Prinsip
ini mengatakan 'When all else is equal, people prefer higher return and
lower risk'. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dengan rasio
keuntungan ( Return ) dan risiko ( Risk ) terbesar.
c. Prinsip 'Diversification'
Prinsip
ini mengatakan 'Diversification is beneficial'. Prinsip ini
mengajarkan bahwa tindakan diversifikasi adalah menguntungkan karena dapat
meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko.
d. Prinsip 'Two
Sided Transactions'
Prinsip ini mengatakan 'Each
financial transaction has at least two sides'Prinsip ini mengingatkan kita
bahwa dalam mempelajari Dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat
dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dari sisi lawan transaksi kita.
e. Prinsip 'Incremental
Benefit'
Prinsip
ini mengatakan 'Financial decisions are based on incremental benefit'. Prinsip
ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus di dasarkan pada selisih antara
nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tersebut.
f. Prinsip 'Signating'
Prinsip
ini mengatakan 'Action convey information'. Prinsip ini mengajarkan bahwa
setiap tindakan mengandung informasi.
e. Prinsip 'Capital
Market Efficiency'
Prinsip
ini mengatakan 'Capital market are efficient' Capital market atau
pasar modal yang efisien adalah pasar modal di mana harga aktiva finansial yg
di perjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat menyesuaikan
diri secara cepat terhadap informasi baru. Agar pasar modal dapat efisien
secara informasi, pasar modal tersebut harus efisien secara operasi (
Operational efficiency ), misal kemudahan dalam berjual-beli sekuritas.
f. Prinsip '
Risk-Return Trade-off'
Prinsip ini mengatakan 'There
is a trade-off between risk and return'. Orang menyukai keuntungan tinggi
dengan resiko rendah ( risk aversion ). Kondisi 'high return, low risk' ini
tidak akan tercapai karena semua orang menginginkannya ( self-interest behavior
). Prinsip ini mengatakan 'jika anda menginginkan keuntungan besar, bersiaplah
untuk menanggung risiko yg besar pula atau 'high return, high risk'.
g. Prinsip 'Option'
Prinsip
ini mentakan 'Option is valuable'. Option atau opsi adalah suatu hak
tanpa kewajiban untuk melalukan sesuatu. Prinsip option ini menjadi dasar
pengembangan sekuritas turunan ( Derivative security ) option yang
berguna untuk melakukan hedging ( tindakan pengurangan risiko ). Di
samping itu prinsip option banyak membantu dalam menganalisis dan memahami
pengambilan keputusan keuangan.
h. Prinsip 'Time
Value of Money'
Prinsip
ini mengatakan 'Time has a time value'. Prinsip ini mengajarkan bahwa
uang Rp. 1.000, yg kita terima hari ini tidak sama nilainya dengan uang
Rp 1.000,- yg kita terima bulan depan. Banyak orang tidak menyadari implikasi
dari pertumbuhan majemuk ( Compound growth ) atau bunga berbunga pada
keputusan keuangan.
D. Peran Keuangan
Keuangan
adalah ilmu dana manajemen. Secara umum bidang keuangan mencakup bisnis
keuangan, keuangan pribadi, dan keuangan publik. Keuangan meliputi penghematan uang dan sering termasuk meminjamkan uang.
Bidang keuangan berkaitan dengan konsep waktu, uang dan risiko dan bagaimana mereka saling terkait. Ini juga
berkaitan dengan bagaimana uang di belanjakan dan di anggarkan. Keuangan
bekerja paling dasarnya melalui individu dan organisasi bisnis deposito uang di bank.Kemudian bank meminjamkan uang kepada individu atau
perusahaan lain untuk konsumsi atau investasi, dan biaya bunga atas pinjaman.
Pinjaman telah menjadi semakin di kemas untuk di jual
kembali, yang berarti bahwa seorang investor membeli pinjaman (utang) dari bank atau
langsung dari perusahaan. Utang obligasi di jual langsung kepada investor dari
perusahaan, sementara itu investor kemudian dapat terus mengumpulkan utang dan
bunga utang atau menjual di pasar sekunder. Bank fasilitator utama
pendanaan melalui penyediaankredit, meski private equity, reksa dana, hedge fund, dan organisasi lainnya telah menjadi
penting karena mereka berinvestasi dalam berbagai bentuk utang. Keuanganaset, yang di kenal sebagai investasi, yang secara finansial di kelola dengan penuh
perhatian untuk manajemen risiko finansial untuk
mengendalikan risiko finansial.Instrumen keuangan memungkinkan banyak
bentuk securitized aset yang akan di perdagangkan di bursa efek seperti bursa saham, termasuk utang seperti obligasi sertaekuitas di perusahaan di perdagangkan publik. Berikut
beberapa peran - peran keuangan oleh manajer dan manajemen keuangan :
I. Peran
Keuangan yang Menjadi Tanggung Jawab Langsung Manager Keuangan Meliputi
1. Treasurer
(bendaharawan)
Bertanggung
jawab atas perolehan dana dan pengamanan, menjaga hubungan perusahaan
komersial, dan investasi membuat laporan mengenai arus kas harian dan posisi
modal kerja.
2. Controller
(administrasi pembukuan/akuntansi)
Mencatat
dan membuat laporan tentang informasi keuangan perusahaan, penyusutan laporan
keuangan, urusan penggajian, pajak, dan lain – lain. Maka dari definisi di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa Manajemen Keuanganadalah Manajemen
yang mengkaitkan perolehan, pembelanjaan atau pembiayaan dan manajemen aktiva
dengan tujuan secara menyeluruh dari suatu perusahaan.
II. Peran
Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi
keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund),
bagaimana mengelola dana (management funds) dan bagaimanamenggunakan
dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berhubungan dengan
penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan
memilih sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Untuk memperoleh
dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan.
Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk
hutang atau modal sendiri. Manajemen keuangan dapat di definisikan dari tugas
dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain
meliputi keputusan berinvestasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
deviden suatu perusahan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah
merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan.
Kegiatan penting lainnya yang harus di lakukan manajer keuangan menyangkut
empat aspek yaitu :
1. Manajer
keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab
atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer
kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan
pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya
3. Manajer
keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan
dapat beroperasi seefisien mungkin
4. Manajer
keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana
perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat di
perdagangkan.
Aspek
penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah
pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat di lihat dari empat segi
yaitu :
1. Jika
manajemen keuangan menuju pada memaksimalisasi harga saham, maka di perlukan
manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan
yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas,
sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan
lapangan pekerjaan
3. Faktor-faktor
luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan
kerja menjadi lebih penting untuk di pertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat
kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar
keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama
antara industri dan pemerintah sangat di perlukan untuk menciptakan peraturan
yang mengatur tentang perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi
peraturan tersebut. Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai
perusahaan dengan pertimbangan teknis.
Pada
dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan
tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan
dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka
nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam
bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali.
Jadi
dapat di simpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks
yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Berdasarkan alasan
itulah, maka tujuan manajemen keuangan di nyatakan dalam bentuk maksimalisasi
nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasi harga saham. Tujuan
memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya
mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
III. Peran
Manajer Keuangan pada Fungsi - Fungsi dari Manajer Keuangan
1. Bagaimana
Memperoleh Dana (raising of fund)
Untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan finansial manajer harus dapat menentukan
jumlah dana yang tersedia dan dapat menentukan dari mana sumber dana itu di
peroleh. Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan maka sumber dana
dapat di peroleh dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan sendiri (sumber
dana internal) dan dari luar perusahaan (sumber dana external). Dana yang
berasal dari dalam perusahaan adalah dana atau funds yang berbentuk atau di
hasilkan sendiri di dalam perusahaan. Dana yang berasal dari dalam perusahaan
terdiri dari berbagai jenis antara lain keuntungan yang di tahan,
penyusutan, saham pemilik dan lain-lain. Sedangkan dan yang berasal dari luar
perusahaan terdiri atas dua golongan yaitu sumber dana jangka pendek dan
sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek dapat di
peroleh dari antara lain kredit dagang, kredit bank, dan lain - lain.
Sedangkan sumber dana jangka panjang dapat diperoleh dari berbagai sumber :
1) Pinjaman
Obligasi
Pinjaman
dalam jangka waktu yang panjang, yaitu di mana debitur mengeluarkan surat
pengakuan hutang, yang mempunyai nilai nominal tertentu.
2) Pinjaman
Hipotik
Pinjaman
jangka panjang di mana kreditur di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak
bergerak dan apabila si debitur tidak memenuhi kewajibannya maka barang
tersebut dapat di jual dan dari hasil penjualannya dapat menutupi tagihannya.
2. Bagaimana
mengelola dana (management funds)
Pada
tahap ini, pihak manajemen keuangan bertugas untuk mengelola dana perusahaan
dan kemudian menginvestasikan dana tersebut ke dalam wadah – wadah yang telah
tersedia yang bersifat produktif atau menguntungkan dengan pertimbangan
profitabilitas dan kontinuetas untuk menghindari atau meminimalisasi resiko –
resiko keuangan.
3. Bagaimana
Menggunakan Dana (use of fund)
Dana
merupakan satu alat yang sangat di butuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari. Perusahaan yang kekuarangan dana tentu akan sulit untuk
berkembang. Untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan oleh perusahaan,
sebaiknya manajer keuangan harus dapat merencanakan penggunaan dana dengan
sebaik-baiknya. Dana dapat di investasikan dalam aktiva tetap dan dapat juga
dalam aktiva lancar. Perusahaan yang melakukan investasi dalam aktiva tetap,
mengharapkan kembali dana yang telah di tanamkan dalam aktiva tersebut dalam
jangka waktu lebih satu tahun, sedangkan dana dalam aktiva lancar, di harapkan
kembali dalam jangka pendek yaitu kurang dari satu tahun. Di dalam penggunaan
dana dalam satu perusahaan, manajer keuangan harus memperhatikan penggunaan
dana tersebut dan dari mana sumber dana di peroleh. Apabila suatu perusahaan
hendak menggunakan dana dalam aktiva tetap, maka perusahaan akan memilih sumber
dana jangka panjang. Sedangkan sebaliknya apabila dana di investasikan dalam
aktiva lancar maka perusahaan akan memilih sumber dana jangka pendek.
IV. Adapun
tugas Manager Keuangan adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan
dan Prakiraan (forecasting), manager keuangan bekerja sama dengan manager
lainnya yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perencanaan strategis
yang umum untuk membuat perencanaan keuangan, baik rencana jangka pendek maupun
jangka panjang. Dari hasil perencanaan ini dapat di susun perkiraan kebutuhan
dana perusahaan.
2. Manajer
keuangan harus memahami mengenai pasar keuangan untuk mencari berbagai
alternatif sumber dan jenis pembiayaan yang dapat di gunakan oleh perusahaan.
3. Mencari
sumber-sumber dana yang memungkinkan, baik kuantitas maupun kualitas dana yang
di perlukan, sesuai dengan perencanaan. Dalam hal ini manager keuangan harus
mempertimbangkan struktur modal dan biaya modal yang akan berdampak pada
perusahaan.
4. Manager keuangan
harus memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaan serta segala
hal yang berkaitan dengan perusahaan.
5. Manager
keuangan harus bekerja sama dengan para manager lain perusahaan melakukan
pengendalian atas penggunaan dana perusahaan agar dapat beroperasi seefisien
mungkin
V. Tanggung
Jawab Manager Keuangan
Aktivitas
perusahaan di tinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah sebagai berikut :
1. Perolehan
dana dengan biaya murah
2. Penggunaan
dana efektif dan efisien
3. Analisis
laporan keuangan
4. Analisis
lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin dan
khusus.
E. Karir
Manajemen Keuangan
Karir
dari seorang manajer keuangan tidak kalah popular dengan posisi seorang
akuntan. Selain seorang manajer keuangan merupakan sosok pemimpin, juga seorang
manajer keuangan pun sangat penting dalam roda organisasi. Ini karena kegiatan
utama manajer keuangan yaitu forecasting and planning, investment and financing
decision, coordination and control, dan Interaction with Capital Markets.
Berdasarkan kegiatan – kegiatan tersebut, maka karir seorang manajer keuangan
di antara nya :
1. Manajemen
Lemabaga Keuangan mencakup bank, asuransi, lembaga penyimpanan dan
pinjaman, dan lembaga kredit. Untuk itu perlu memahami
pengetahuan mengenai pasar uang dan
modal dengan segala aspeknya.
2. Investasi
mencakup pekerjaan marketing sekuritas, analis sekuritas individu, dan analis
portofolio.
3. Keuangan
Manajerial mencakup pengelolaan keuangan di berbagai jenis perusahaan
baik
perdagangan, jasa maupun manufaktur, baik kecil,
menengah maupun besar, baik swasta maupun
pemerintah.
4. Selain itu
peluang karir Manajemen Keuangan antara lain yaitu Manajer Keuangan,
Management
Trainee Sales, Kepala Produksi & Bahan Baku,
Assistant Marketing Manager, Staff Administrasi,
dan lain-lain.
Sumber ; ikazemizunashi.blogspot.co.id